Berikut Ini Perbedaan Solvent Based dan Water Based

Lokaarunawastu.com – Apa perbedaan solvent based dan water based? Dalam aplikasi pelapisan, dua kategori utama yang mendominasi adalah formulasi berbasis pelarut dan berbasis air.

Masing-masingnya memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi kinerja, aplikasi, dan implikasi lingkungan. Artikel ini membahas perbedaan kedua jenis pelapis, termasuk durabilitas, kandungan VOC, kemudahan aplikasi, dan implikasi biaya.

Cat Solvent Based

Cat solvent based atau dikenal juga sebagai cat berbasis minyak, yang mengandalkan pelarut organik sebagai pembawa utama pigmen dan resin. Pelarut ini, seperti mineral spirits, acetone, atau toluene, berperan penting dalam memberikan viskositas yang tepat untuk aplikasi, sekaligus memastikan resin dan pigmen terdistribusi merata.

Setelah aplikasi, pelarut menguap, meninggalkan lapisan cat yang keras dan tahan lama. Keunggulan utama cat solvent based yaitu pada daya tahannya terhadap abrasi, kelembapan, serta bahan kimia. Lapisan yang dihasilkan lebih keras dan tahan lama dibandingkan cat air, ideal untuk permukaan yang terpapar kondisi ekstrem atau lalu lintas tinggi.

Pelarut organik yang digunakan melepaskan senyawa organik volatil atau VOC ke udara, yang dapat berkontribusi pada polusi udara dan menimbulkan risiko kesehatan bagi para aplikator dan penghuni bangunan. Dikarenakan alasan ini, penggunaan cat solvent based semakin dibatasi oleh peraturan lingkungan di banyak wilayah, dan mendorong pengembangan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Cat Water Based

Cat water based atau cat berbasis air ini justru menggunakan air sebagai pelarut utama untuk mendispersikan pigmen dan resin. Teknologi ini menghadirkan alternatif yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan cat solvent based, karena secara signifikan mengurangi emisi senyawa organik volatil atau VOC yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Komposisi cat water based terdiri dari pigmen yang memberikan warna, resin akrilik atau vinil yang berfungsi sebagai pengikat, dan air sebagai pelarut utama. Selain itu, cat ini juga mengandung sejumlah kecil aditif untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu, seperti daya tahan terhadap jamur, kemampuan meratakan, dan waktu pengeringan.

Kandungan VOC yang rendah menjadi keunggulan utama cat water-based, membuatnya lebih aman untuk penggunaan di dalam ruangan dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Cat ini juga mudah kita bersihkan hanya dengan air dan sabun, serta memiliki bau yang minimal, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.

Meskipun orang dulunya menganggapnya kurang tahan lama daripada cat solvent-based, perkembangan teknologi modern telah menghasilkan formulasi water-based yang menawarkan kinerja sebanding dalam banyak aplikasi.

Tips Memilih Cat yang Tepat

Anda harus mempertimbangkan pemilihan cat yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda secara cermat supaya Anda mendapatkan hasil maksimal dan memastikan daya tahan yang optimal. Anda harus mendasarkan proses pemilihan pada berbagai faktor, mulai dari jenis permukaan, kondisi lingkungan, hingga anggaran yang tersedia.

Pertimbangkanlah beberapa poin penting berikut ini secara cermat sebelum Anda membeli cat!

1. Pertimbangkan Jenis Permukaan

Pertimbangkan Jenis Permukaan

Memilih cat yang cocok untuk jenis permukaan akan menjadi langkah pertama yang sangat penting. Permukaan kayu, logam, beton, atau dinding gypsum memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga, membutuhkan formulasi cat yang spesifik.

Cat solvent based biasanya lebih cocok untuk permukaan yang membutuhkan daya rekat tinggi dan tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti pagar dan pintu eksterior. Cat water-based lebih ideal untuk interior karena ia menawarkan keamanan dan memungkinkan pembersihan yang mudah.

Selain itu, permukaan yang memiliki tekstur kasar atau pori-pori besar memerlukan primer khusus agar cat dapat menempel dengan baik dan merata. Memilih cat yang sesuai akan memperpanjang umur lapisan cat dan mengurangi risiko retak atau mengelupas.

2. Memperhatikan Lingkungan dan Penggunaan

Memperhatikan Lingkungan dan Penggunaan

Lingkungan di mana cat akan diterapkan sangat mempengaruhi pilihan jenis cat. Misalnya, untuk area yang sering terkena hujan, panas, atau lembap, seperti eksterior rumah, sebaiknya gunakan cat solvent based yang memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca dan kelembapan.

Sebaliknya, untuk ruang dalam yang tertutup dan minim paparan cuaca, cat water based sudah cukup dan lebih aman digunakan. Selain faktor lingkungan, pertimbangkan juga penggunaan akhir dari permukaan yang dicat.

Jika permukaan akan sering disentuh atau mengalami gesekan, pilih cat yang memiliki tingkat kekerasan dan ketahanan gores yang baik. Sedangkan, untuk proyek dekoratif atau dinding interior yang tidak membutuhkan ketahanan ekstrem, cat dengan finishing halus dan minimal VOC sudah memadai.

3. Kandungan VOC dan Dampak Kesehatan

Kandungan VOC dan Dampak Kesehatan

VOC (Senyawa Organik Volatil) adalah zat yang dilepaskan cat saat pengeringan/penggunaan. Cat VOC tinggi (seperti solvent-based) mengiritasi mata/pernapasan dan menimbulkan masalah kesehatan jika orang memakainya tanpa ventilasi di ruang tertutup.

Oleh karena itu, penting untuk Anda bisa memilih cat yang memiliki kandungan VOC rendah atau tanpa VOC, terutama untuk penggunaan interior. Selain faktor kesehatan, pertimbangkan juga dampak lingkungan dari produk yang Anda pilih.

Saat ini, banyak produsen menawarkan cat water-based VOC rendah yang memenuhi standar internasional seperti Green Seal dan EPA. Dengan memilih produk yang ramah lingkungan tidak hanya membantu menjaga kesehatan keluarga dan pekerja, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Aplikasi Terbaik Masing-Masing Jenis Cat

Cat solvent-based ideal untuk area ekstrem karena daya tahan, ketahanan abrasi, dan bahan kimianya yang superior. Sebaliknya, cat water-based lebih cocok untuk aplikasi interior dan DIY karena VOC rendah dan kemudahan penggunaannya, mengutamakan kesehatan dan kenyamanan.

Cat solvent-based memberikan perlindungan unggul terhadap cuaca dan kelembapan, sehingga orang memilihnya untuk eksterior (pagar, pintu, trim). Cat ini juga ideal untuk area lalu lintas tinggi (lantai, tangga) dan pengecatan logam untuk pencegahan karat.

Daya rekatnya yang kuat memastikan lapisan cat bertahan lama, bahkan pada permukaan yang sulit sekalipun. Di sisi lain, cat water based adalah pilihan yang sangat baik untuk pengecatan interior, termasuk dinding, langit-langit, dan furniture. Kemudahan aplikasi dan pembersihan, serta bau yang minimal, menjadikannya ideal untuk proyek DIY dan area yang sensitif terhadap bau.

BACA JUGA : Jenis-Jenis Pelapis Lantai

Jasa Profesional Konstruksi

Dalam memilih cat yang tepat untuk proyek konstruksi, pertimbangkan untuk melibatkan jasa profesional konstruksi. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis cat, karakteristik permukaan, dan kondisi lingkungan yang relevan dengan proyek Anda.

Jasa profesional dapat memberikan saran tentang teknik pengecatan yang optimal untuk mencapai hasil yang tahan lama dan estetis. Selain itu, mereka dapat memastikan pekerjaan pengecatan memenuhi standar keselamatan dan regulasi lingkungan yang berlaku. Jika ingin mendapatkan hasil terbaik dalam proyek konstruksi Anda, percayakan pemilihan dan aplikasi cat kepada ahlinya.

Anda bisa mengunjungi Loka Aruna Wastu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan konsultasi dan aplikasi cat profesional. Dengan bantuan mereka, Anda dapat memastikan bahwa proyek Anda tidak hanya indah, tetapi juga terlindungi dengan baik dan tahan lama.

 

Hubungi Kami

1 komentar untuk “Berikut Ini Perbedaan Solvent Based dan Water Based”

  1. Pingback: Cat Dasar Epoxy! Kelebihan, Manfaat, dan Cara Penggunaan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *